Rabu, 03 Maret 2021

Belum jadi Salesman

Tanggal 7 Februari 2021  Saya melamar ke perusahaan PT.Arta Boga sebagai Salesman Disana saya bertemu beragam orang dari latar belakang pendidikan, usia, dan pengalaman yang berbeda. Istri saya yang terkasih yang memberitahu tentang lamaran tersebut, bahwa saya harus datang tepat pukul 09.00 WIB. Pada hari itu saya pergi kepasar untuk keperluan belanja warung lumayan banyak sehingga saya sampai di rumah pada pukul 08.15 WIB. Alhasil saya harus segera cepat-cepat bersiap berangkat. Saya pun mandi dan memakai pakaian hitam putih dengan jaket hijau kotak-kotak, ditambah dengan sepatu pentopel saya yang sudah gak muat dengan kaki. Gak tau karena kaki saya yang membesar, atau karena sepatunya sudah lama gak dipakai. Setelah itu sayapun berangkat ke lokasi perusahaan yang beralamat di Jl.Sudirman menggunakan motor beat istri saya.

Foto lokasi kantor, diambil menggunakan Xiaomi Redmi 4X

 

            Sesampainya disana, sudah ada banyak orang yang mengantri disana, ada wanita dan ada juga pria. Tetapi lebih banyak pria dibandingkan wanita.. kami menunggu hingga pukul 09.30 sampai orang kantor itupun keluar. Kami berbaris dan diberitahu perihal kegiatan apa aja yang akan kami lalui hari itu. Sejam kemudian kamipun masuk ke dalam ruangan dan mengikuti berbagai testing. Setelah tau akan ada testing, saya kebingungan karena saya dari rumah tidak membawa alat tulis satupun. Cuma surat lamaran, cv, transkrip nilai, dan juga SKCK yang saya bungkus didalam amplop coklat saya. Untungnya teman sebelah saya, yang mana dia umurnya lebih muda dari saya bersedia meminjamkan pensilnya kepada saya. Karena sudah tidak ada lagi yang bisa meminjamkan saya pulpen. Karena masing-masing pelamar pada saat itu hanya membawa satu pulpen.

            Testing pun dimulai dengan lembar pertama : Mengisi data pribadi, lembar kedua : Tes kotak-kotak gitu menyamakan random bentuk. Saya tidak tahu namanya apa, Test yang ketiga: mengerjakan soal hitung-hitungan persentasi produk dan diskon dll, test yang ke-empat: test kraepelin. Pada saat itu yang menjadi komunikator testing yaitu dua orang perempuan dan satu orang laki-laki. Satu orang perempuan yang bicaranya paling banyak lumayan cukup tegas. Teman sebelah saya yang sedari tadi sebelum masuk selalu ngobrol dengan saya. Dia sesekali saja memuji wanita kantor yang satu itu tersebut. Lanjut ke cerita yang tadi. Setelah test ke 4. Kami (seluruh pelamar) dipersilahkan istirahat selama satu jam, mulai dari pukul 13.00 – 14.00 WIB. Waktu satu jam tersebut saya pakai untuk makan somay baso tahu langganan saya yang ada di Pemda.

            Setelah saya tiba 13.45 di kantor PT.Arta Boga (OT ), kami menunggu cukup lama hampir setengah jam lebih. Orang kantor pun keluar dan memberikan instruksi dan mengabsen untuk kami siapa saja yang lolos untuk lanjut ke tahap berikutnya yaitu interview. Yang namanya tidak dipanggil oleh orang kantor tersebut diperbolehkan pulang. Setelah beberapa orang ada yang pulang (tidak lolos) Kami 4-5 orang diabsen masuk bergantian untuk diinterview, bersama tapi di grup-grup. Didalam kami diinterview dan ditanya beragam pertanyaan seputar perusahaan dan mendapatkan penjelasan jobdesc apa yang akan dilakukan jika kami ada yang lolos diterima bekerja. Oiya.. setelah tahap interview. Kamipun posisi berada diluar kantor, pada saat itu kami diabsen kembali dan dipanggil namanya, namun kali ini yang dipanggil namanya diperbolehkan untuk pulang karena orang-orang tersebut tidak lolos ke tahap selanjutnya. Pada saat absensi tersebut, ternyata nama saya keluar (baca:disebut) otomatis saya termasuk orang yang tidak lolos. Entah mengapa saya sudah lost faith saja karena dari kata-kata penutup orang kantor tersebut memberikan motivasi sekaligus harapan yang gantung. Ini kata-katanya :

 “Bagi yang nama-namanya disebut barusan boleh pulang, agar mempersingkat waktu, kalian boleh pulang. Tunggu dipanggil saja, via Telepon, whatsapp, atau email. Ditunggu saja, yang lainnya jangan dulu pulang” karena masuk ketahap selanjutnya”. Kira-kira seperti itu kata-katanya.


Foto saya dilokasi parker ketika menunggu tahapan

selanjutnya interview, diambil menggunakan Xiaomi Redmi 4X

 

            Saya pun pulang ke rumah dengan perasaan bertanya-tanya: kira-kira istri saya sudah beres belum ya menyelesaikan pesanan Bu Eros (Pelanggan yang di kantin puskesmas). Begitu sampai di rumah. Istri saya bertanya dan setelah tau jawaban saya, dia merasa harapan yang belum menjadi kenyataan. Saya tau dia kecewa dan sedih, saya memberi dukungan sabar kepadanya.

“Semoga lain waktu, mungkin belum rejekinya di kantor itu”

ucap saya pada waktu itu. Alhamdulillahnya pesanan pelanggan kami yang di puskesmas sudah selesai. Hebatnya istri saya, tetap bisa multitasking meskipun buka warung offline tapi masih bisa mengerjakan pesanan online. Itu semua karena dibantu dengan adik dan Ibu saya.

“Syukurlah” ,Ucap saya dihati. 

Sekian dan tamat.


 ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Ditulis di : Warung Dapur Online Olala

Pukul : 21:35 WIB

Disalin ulang di blog tpkh28 pada 04-03-2021 (Cicalengka)





Rabu, 11 Desember 2019

Jajan Internet di Bandung

    Sore ini saya memutuskan untuk keliling di Bandung, nyari tempat nongkrong untuk bisa internetan. Hal demikian saya lakukan karena mengingat jaringan di kontrakan tempat saya numpang tinggal di kakak ipar sekarang susah sekali untuk mendapat jaringan yang stabil. alhasil sayapun pergi ke Indihome Wifi.id yang beralamat di Jl.Lembong, saya pernah kesini sebelumnya untuk mengantar teman kampus yang juga kebetulan doi juga merupakan salah satu karyawan outsorcing di perusahaan BUMN ini.
     Pertama kali tadi datang sempat bingung. Gaess rame sekali disini... :0 banyak anak muda dan juga bapak-bapak. Pasti gak jauh, perkiraan saya mereka datangn ya subuh-subuh. wkwkwk.. enggak juga sih.  Cuma ada satu bangku panjang yang masih kosong. Diisi oleh bapak2 yang gak maen laptop atau hp (sesekali buka hp) dan rekan yang didepannya satu lagi yang memakai kacamata. Saya pun bertanya: 

Saya : Pak ini kosong? (samibil nunjuk pake jempol ke kursi panjangnya)
Bapak-bapak : kosong, silahkan.
Saya : Saya pun duduk. Pura-pura megang hp.. nunggu moment buat beli vouchernya ke kantinnya.



10 menit kemudian saya-pun memberanikan diri untuk beli vouchernya yang harganya 5000 tersebut di kantin. 1 jam pun berlalu, waktu menjelang magrib. Laptop yang saya buka setelah beli voucher-pun sudah menunjukkan laparnya. Saya melihat ke sekeliling, siapa tau ada kursi kosong yang ada dekat terminal. 

hmmm... ada ternyata.

      Kursi yang berdekatan dengan TV 32 inch di sudut  ternyata sudah ditinggalkan oleh ke-3 orang pemuda yang tadi asyik maen game. Lalu saya-pun menghampiri kursi tersebut berbarengan dengan seseorang yang berjaket abu-abu (sekitar umur 25 an). Saya tanya ternyata doi udah lama di warung wifi.id lembong ini. Bisa disebut kuncen lah yaa.... karena doi sehari-harinya memang nongkrong disini. Pas saya tanya apakah dia karyawan perusahaan BUMN ini (baca:telkom). Doi jawab bukan.. Oiya berarti fix.. nih orang berarti kuncennya disini. Syukurlah bisa deket sama kuncen sini.. Saya rasa untuk pertamakalinya ke warung wifi.id ditemani kuncen ini saya bakal selamat, aman dan sentosa. hehehe.



    Sudah dulu yaa..sekian cerita dari saya. berhubung adzan magrib sudah berkumandang. Kalau kata kang ibing mah. "Hayu solat solat solat solat solat solatt.... haaaayu solat solat solat solat solat"..Sekian dan terimakasih.

Jumat, 22 Februari 2019

Jasa Servis HP dan Smartphone

Ketika saya menulis tulisan ini, posisi saya sedang berada dikosan yang berada di daerah bandung di sekitaran Jl.Pahlawan, dengan keadaan duduk bersila didepan laptop kesayangan saya Asus X555U dan disebelah kanan saya ada laptop yang sedang saya servis milik konsumen saya, anak universitas telkom. Laptopnya bermerk Asus X557Ze.
 
Empat hari yang lalu, konsumen saya ini sebut saja inisialnya yaitu W, dia mengontak saya untuk keperluan perbaikan laptopnya yang tiba-tiba mati ketika ia bangun di pagi hari. Alasannya gak tau kenapa katanya, tiba-tiba saja Black Screen, mati total.. alhasil dia mengontak saya di nomor yang tertera pada iklan OLX yang telah saya bagikan di wesite lapak tersebut. Keluhannya antara lain adalah:

1. Layar mati
2. Sistem Operasi Windows 10 nya terasa berat sekali.
3. Ketika dicolokkan pake adapter-pun laptop samasekali tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan, termasuk lampu baterai yang ada di dekat touchpadnya.

Sayapun memutuskan untuk membuat janji untuk bertemu di salah satu pom bensin  yang ada di  Jl.BKR, Bandung  dengan konsumen kedua saya ini (Sebelumnya ada Pak Sugandi dengan laptopnya Acer Aspire yang telah saya instal ulang dengan Win10_64bit)... Hal pertama yang saya lakukan ketika saya sampai di kosan adalah:

1. Mengecek keadaan baterai, kebetulan baterai laptop ini dibuat dari Lithium
2. Mengecek Adapter apakah masih berfungsi dengan baik untuk menghantarkan arus listrik kepada laptopnya atau tidak.
3. Harusnya saya mengecek tegangan pada motherboard-nya. Namun dikarenakan saya belum punya Power Supply nya maka saya tidak cek.

Hasil dari pengecekkan tersebut ternyata:
1. Baterainya sudah jelek, voltase nya sudah berada di tegangan 5 Volt lebih kecil dari yang seharusnya standar baterai laptop punya, yaitu 19 Volt.
2. Tombol power switch on off nya ternyata kadang bisa hidup kadang enggak, setelah dicek ternyata kabel flexinya sudah berada pada kondisi yang mengenaskan, pun begitu dengan kabel flexi yang menyambungkan antara motherboard dan touchpad.


Lalu kemudian sayapun memutuskan untuk mencari baterai dengan seri yang sesuai dengan laptop ini, dan begitu juga dengan 

Sabtu, 17 November 2018

Hidup Pilihan



Halo selamat malam semuanya! :)

Malam ini saya ingin menulis pilihan hidup. Sebelumnya saya ingin nanya dulu deh ke teman-teman semuanya. Kalian pernah gak  sih disuatu hari, atau disuatu kesempatan, teman-teman bertanya kepada diri sendiri tentang apa yang sedang dijalani saat ini, entah itu kuliah, entah itu bidang pekerjaan, atau posisi apapun yang saat ini dijalani, sebagai suami, sebagai istri, sebagai anak, sebagai mertua, sebagai paman, kakak, adik atau apapun posisinya... kalian merasa. Kayaknya ada yang salah nih... tapi apa yaa??

Pernah gak??

           Kalo pernah, coba deh teman-teman tanyakan pada diri sendiri, kenapa bisa begitu.? Kalo pernah ya berarti kita sama. Saya juga sekarang sedang bertanya-tanya. kenapa bisa ada diposisi sekarang. Apakah ada hak dan tanggung-jawab yang tidak saya lakukan dengan baik? sehingga saya merasa ada yang salah. Tapi sepertinya iya... seperti posisi saya saat ini dengan studi saya yang sudah lanjut ke semester 9, karena belum juga mendapatkan ide untuk skripsi saya. Ada banyak motivasi dan ada juga keinginan yang terpendam yang rasanya ingin saya lakukan se-segera mungkin.

Apakah mungkin dari kesalahan masalalu? sehingga berefek dengan apa yang terjadi sekarang?

           Sepertinya iya. Bisa jadi. Saya dulu waktu SMA seriiiing sekali telat untuk berangkat ke sekolah. mentang-mentang bawa motor, namun tidak jarang juga saya pulang pergi naik-turun angkutan kota. Mungkin dari kebiasaan-kebiasaan jelek ini sepertinya memang agak berpengaruh dengan kepribadian saya yang sekarang. Mungkin teman-teman harus bertanya kepada diri sendiri, karena saya juga yakin jawaban untuk permasalahan hidup kita sebenarnya ada pada diri kita sendiri juga.